Reserve Bank of New Zealand, baru saja menerbitkan hasil survey penggunaan uang tunai dan preferensi pembayaran untuk dua tahun terakhir. Temuan utama dari survey ini, antara lain:
1. Metode pembayaran dan preferensi.
Penggunaan uang tunai untuk keperluan sehari-hari mencapai 57,2% pada tahun 2023 (turun dari 60,4% pada tahun 2021 dan 95,8% pada tahun 2019). Masyarakat yang melaporkan penggunaan uang tunai lebih dari tujuh kali dalam tujuh hari terakhir meningkat menjadi 8,3% pada tahun 2023 dari 5,6% pada tahun 2021. Debit langsung/pembayaran otomatis adalah metode pembayaran paling populer untuk membayar tagihan reguler, meningkat menjadi 75,3% pada tahun 2023 dari 68,3% pada tahun 2021.
2. Persepsi terhadap uang tunai.
Hampir separuh, y.i 49,3% merasa khawatir karena semakin sedikit orang yang menggunakan uang tunai di masa depan, dibandingkan dengan 41,8 orang yang tidak merasa khawatir.
3. Menyimpan uang tunai.
Persentase masyarakat yang menyimpan uang tunai meningkat signifikan menjadi 56,4% pada tahun 2023 dari 47,3% pada tahun 2021. Namun, nilai rata-rata uang tunai yang disimpan mengalami penurunan. Alasan utama menyimpan uang tunai adalah: untuk keadaan darurat, agar bisa cepat mendapatkan uang saat membutuhkannya, dan merasa lebih siap menghadapi hal yang tidak diketahui.
Reserve Bank of New Zealand mencatat bahwa Retailer dan pelanggan merasa frustrasi dengan kesulitan perbankan tunai, terutama di pedesaan Selandia Baru, dan oleh karena itu Reserve Bank membuka aplikasi bagi kota-kota yang ingin mencoba depot kas/tunai lokal dengan fasilitas perbankan tunai otomatis yang bekerja dengan semua bank, atau layanan mobil van dengan fasilitas keamanan.
Utk membaca artikel hasil survey ini, silahkan buka di e-Library, Light Peruri.
Sumber Berita: Banknotes Industry News (BIN), 6 Mei 2024